JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
REAKSI-REAKSI ALDEHIDA
NAMA : Novia Rahmadhani
NIM : A1C119023
DOSEN
PENGAMPU :
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN
MATEMATIKA DAN ILIMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2021
PERCOBAAN KE-6
I.
Judul :
Reaksi-reaksi Aldehid
II.
Hari/Tanggal : Senin,
21 Maret 2021
III.
Tujuan :
Adapun tujuan dilakukan percobaan kali ini adalah:
Untuk mengetahui reaksi oksidasi pada aldehida
menggunakan pereaksi tollens.
IV.
Landasan Teori
Pada aldehid terdapat satu gugus karbonil yang
terikat pada atom hydrogen. Aldehid merupakan senyawa yang sifatnya polar.
Terdapat beberapa reaksi aldehida, diantaranya: reaksi oksidasi aldehida dengan
menggunakan tollens dan fehling, reaksi reduksi aldehida, dan reaksi adisi
aldehid (Wiadnyani, 2012).
Alkohol
dapat diubah menjadi aldehid pada saat kondisi oksidasi lemah. Terdapat paling
sedikit satu atom hidrogen yang akan terikat pada karbon yang berada pada gugus
kerbonil. Formaldehid memiliki sifat
untuk berpolimerisasi, senyawa ini
merupakan bentuk terkecil dari aldehid yang memiliki rumus kimia (H2C=O).
Biasanya, senyawa dari aldehid yang memiliki massa molar tinggi memiliki aroma
yang harum serta khsa dan dapat dijadikan bahan dalam pembuatan parfum,
contohnya seperti aldehida sinamat (Raymond, 2004).
Sifat dari aldehida yaitu mudah untuk mengalami
oksidasi. Dapat digunakan reagen oksidator pada reaksi oksidasi aldehida untuk
dapat menghasilkan asam karboksilat. Kalium dikromat merupakan oksidator yang
paling sering digunakan pada reaksi oksidasi aldehida ini. Pengujian dengan
menggunakan Tollens dilakukan apabila hendak mengidentifikasi apakah senyawa
termasuk ke dalam golongan aldehid atau keton. Selain reaksi oksidasi juga ada
reaksi reduksi. Alkohol primer adalah hasil akhir apabila aldehida direduksi
(Wiranto, 2020).
V. Alat & Bahan
5.1
Alat
1.
Gelas Ukur
2.
Tabung reaksi
3.
Rak tabung reaksi
4.
Penjepit
5.
Penangas air
5.2 Bahan
1.
Tollens
2.
Formaldehida
3.
Formaldehida hasil sintesis
VI. Prosedur Kerja
1. Dimasukkan pereaksi Tollens sebanyak masing-masing 2
ml pada tabung reaksi
2. Dimasukkan 5-10 mL Baku Formaldehida ke dalam tabung
reaksi I kemudian digoncangkan.
3. Dimasukkan 5-10 mL Formaldehida hasil sintesis ke dalam
tabung reaksi II kemudian digoncangkan.
4. Dipanaskan masing-masing tabung reaksi pada penangas
menggunakan penjepit lalu ditunggu beberapa saat
5. Diamati perubahan yang terjadi dan dicatat hasilnya
Video
: https://youtu.be?6ix1esq7bKo
Pertanyaan
:
1. Apakah
terdapat perbedaan sifat fisik dan kimia antara baku formaldehida dengan
formaldehida hasil sintesis? Jelaskan.
2. Mengapa
pada tabung reaksi yang berisi tollens dan formaldehida harus dipanaskan?
3. Selain
menggunakan tollens, apakah kita dapat menggunakan pereaksi lain untuk
emngetahui reaksi oksidasi aldehid?
baikla saya Nurhayati dengan NIM A1C119077 akan menjawab pertanyaan nomor 3. untuk mengetahui reaksi dari aldehid selain menggunakan uji Tollens dapat juga dilakukan dengan reaksiuji Fehling.
BalasHapusSaya Sinta Marliya dengan NIM A1C119002 akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2. Pemanasan dalam reaksi ini bertujuan agar gugus aldehida pada sampel terbongkar ikatannya dan dapat bereaksi dengan ion OH- membentuk asam karboksilat.
BalasHapusbaiklah saya dio al kautsar dengan nim a1c119309 akan menjawab soal pertanyaan nomor 1,terdapat perbedaan sifat fisik dan kimia antara baku formaldehida dengan formaldehida hasil sintesis kalau baku formaldehida adalah biasanya untuk campuran bahan baku sintesis contoh pembuatan peledak,resin plastik dan lain lain sedangkan rmaldehida hasil sintesis adalah yang berasal dari alam contoh tanamana jarak sain dll
BalasHapus